Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Pelinggih Kemulan Rong Tiga

Pelinggih Kemulan Rong Tiga merupakan pelinggih yang paling inti dalam Sanggah atau Merajan. 🍀Keputusan Seminar "Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-aspek Agama Hindu" ➡bahwa Kemulan Rong Tiga adalah Pelinggih Tri Murthi atau Hyang Kamimitan atau Hyang Kemulan ➡Yang disembah atau disungsung  di Pelinggih Kemulan Rong Tiga adalah Ida Bhatara Guru atau Leluhur yang telah suci. lontar yang sejalan dengan isi seminar adalah : 🍀Lontar Usana Dewa : ➡Pada sanggah Kemulan yang berstana adalah Sang Hyang Atma. ➡Kemulan rong kanan adalah Para-atma yaitu bapak. ➡Di Kemulan rong kiri adalah Siwa-atma yaitu ibu. ➡Di Kemulan rong tengah adalah wujudnya Brahma, yaitu ibu bapak yang sudah berwujud Sang Hyang Tuduh. 🍀Lontar Gong Besi ➡Pada Kemulan rong kanan sebagai bapak adalah Para atma. ➡Pada Kemulan rong kiri sebagai ibu namanya Siwa atma. ➡Pada Kemulan rong tengah wujudnya sebagai Susuna atma atau leluhur seterusnya, yaitu ibu bapak dalam wujudnya pulang kepada

ARTI DAN FILOSOFI PENJOR GALUNGAN MENURUT HINDU

ARTI DAN FILOSOFI PENJOR GALUNGAN  Penjor  merupakan salah satu sarana upakara dalam  hari Raya Galungan . Penjor adalah simbol dari naga basukih, dimana Basukih berarti kesejahteraan dan kemakmuran. Maka dari itu bahan-bahan untuk penjor banyak berasal dari hasil pertanian, seperti plawa (daun-daunan), palawija (biji-bijian seperti padai atau jagung), pala bungkah (umbi-umbian), pala gantung (kelapa, pisang, mentimun). Keberadaan bahan-bahan pembuat penjor tersebut tentu memiliki arti dan filosofinya masing-masing. Berdasarkan lontar Tutur Dewi Tapini menyebutkan : “Ndah Ta Kita Sang Sujana Sujani, Sira Umara Yadnva, Wruha Kiteng Rumuhun, Rikedaden Dewa, Bhuta Umungguhi Ritekapi Yadnya, Dewa Mekabehan Menadya Saraning Jagat Apang Saking Dewa Mantuk Ring Widhi, Widhi Widana Ngaran Apan Sang Hyang Tri Purusa Meraga Sedaging Jagat Rat, Bhuwana Kabeh, Hyang Siwa Meraga Candra, Hyang Sadha Siwa Meraga “Windhune”, Sang Hyang Parama Siwa Nadha” Artinya  : Wahai kamu orang-orang bij