Musik dan tari adalah bagian yang tidak terpisahkan dari agama di desa Terusan. Tarian-tarian Bali diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu tarian pertujukan dan tarian sakral. Tari pertunjukan (bebalihan) adalah tarian yang umumnya dimainkan/dipentaskan untuk hiburan, sementara tari sakral (wali) merupakan tarian yang hanya dapat dimainkan untuk mengiringi upacara keagamaan tertentu. Ada beragam jenis tari pertunjukan seperti: tari lebah, tari perang, tari untuk mencari pasangan, tari penyambutan tamu, dan lain sebagainya; sementara, tari sakral seperti: tari pendet, rejang dewa, Sanghyang, topeng, dan lain sebagainya. Pada zaman Bali Kuno bisa dikategorikan menjadi dua transformasi: (1) lewat guru-guru tua yang memberikan pelajaran secara personal; (2) kateori yang berbau gaib, yakni transformasi ketika seorang penari hanya bertindak sebagai medium. Kategori ini sering ditemu pada penari-penari suci atau yang belum akil balik. Mereka mengalami proses kerawuhan – suatu ecstay,