Langsung ke konten utama

Petani Terusan Sukses Kembangkan Padi Hibrida

Petani Terusan Sukses Kembangkan Padi Hibrida 







KUALA KAPUAS, MK– Upaya petani di tiga desa di Terusan Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas, dalam mengembangkan tanaman padi hibrida di tempat mereka tak sia-sia. Padi yang mereka tanam itu kini suskes dipanen.

Setidaknya ada tiga desa di Terusan yang mengembangkan padi varietas genjah tersebut. Masing-masing, Desa Terusan Mulya, Terusan Karya dan Desa Terusan makmur. Nah, dari tiga desa itu luasan padi hibrida yang dikembangkan mencapai 1.115 hektar.

Pengembangan padi hibrida itu merupakan program subsidi benih padi hibrida musim tanam Oktober-Maret (Okmar) . “Kalau padi unggulnya seluas 957 hektare,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas Ir Anjono Bhakti, saat panen padi hibrida di Desa Terusan Mulya.

Adapun padi hibrida yang sudah dipanen yakni seluas 745 hektare dan padi unggul/vub yang sudah dipanen seluas 656 hektar. “Jenis padi hibrida yang dipanen yakni Suppadi 89,” ungkapnya.

Menurut Anjono, Terusan Tengah sendiri merupakan wilayah sentra produksi padi di Kecamatan Bataguh. Petani di wilayah itu pun sudah terbiasa menanam dua kali setahun. Bahkan, kata dia, sudah ada yang mencoba tiga kali setahun menanam.

Nah, dari hasil ubinan yang disampaikan petugas BPS Kapuas pada panen raya tersebut, bahwa produksi padi 7,42 ton GKP per hektar atau setara dengan 6,38 ton GKB per hektar.

Selain Kadistantura Kapuas Anjono Bhakti, panen padi hibrida saat itu juga dihadiri Ketua Tim Pokja Upsus Pajale dari Kementerian Pertanian beserta anggota, Dandim 1011/KLK yang di wakili Pasiter dan juga Kepala BPTP Kalteng serta Kadistanak Provinsi Kalteng. 
Sumber Media Kalimantan Online

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEGIATAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS KPM, BUMDes, DESAIN DAN RAB

Kamis 7 Desember 2023 Pemerintah Desa Terusan Makmur dan Pemerintah Desa Terusan Mulya mengadakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas KPM, BUMDes, Desain dan RAB. Peserta Pelatihan terdiri dari Perangkat Desa, BUMDes, KPM dan Kader Posyandu. Jumlah Narasumber ada 6 diantaranya:  1. HENDRANO, S.P dan RIJALI RAHMAN, S.Pd.I Judul Materi Pemahaman Administrasi BUMDes  2. YUDIANTO,S.H dan ELISE, S.P Judul Materi Pelatihan KPM dan Posyandu  3. SUYONO, S.T dan TITI YULIANTI, S.Pd.I Judul Pelatihan materi Desain RAB kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Terusan Makmur.  harapan PLH. Kades Terusan Makmur Bapak Anang Amunddin, S.Pd terhadap seleruh pesesta pelatihan Peningkatan Kapasitas KPM, BUMDes, Desain dan RAB yaitu  1. dapat menambah pengetahuan dalam bidang masing-masing  2. dapat diterapkannya setelah mengikuti pelatihan Peningkatan Kapasitas KPM, BUMDes, Desain dan RAB ini.

DEWATA NAWA SANGA

Dewata Nawa Sanga, 9 Dewa Peguasa Mata Angin 1. Definisi Dewata Nawasanga adalah sembilan dewa atau manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang menjaga atau menguasai sembilan penjuru mata angin. Sembilan dewa itu adalah Dewa Wisnu, Sambhu, Iswara, Maheswara, Brahma, Rudra, Mahadewa, Sangkara, dan Siwa. 2. Penjelasan Tentang Atribut Dewata Nawasanga a. Dewa Wisnu Arah : Utara/Uttara Pura : Batur Aksara : Ang Senjata : Cakra Warna : Hitam Urip : 4 Panca Wara : Wage Sapta Wara : Soma Sakti : Dewi Sri Wahana : Garuda Fungsi : Pemelihara b. Dewa Sambhu Arah : Timur Laut/Airsanya Pura : Besakih Aksara : Wang Senjata : Trisula Warna : Biru/Abu-Abu Urip : 6 Panca Wara : Sapta Wara : Sukra Sakti : Dewi Mahadewi Wahana : Wilmana c. Dewa Iswara Arah : Timur/Purwa Pura : Lempuyang Aksara : Sang Senjata : Bajra Warna : Putih Urip : 5 Panca Wara : Umanis Sapta Wara : Redite Sakti : Dewi Uma Wahana : Gajah Putih d. Dewa

LANDASAN FILOSOFI PENDIDIKAN

  LANDASAN FILOSOFI PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN 1.1     Latar belakang Pendidikan akan dapat dilaksanakan secara mantap, jelas arah tujuannya, relevan isi kurikulumnya, serta efektif dan efisien metode atau cara-cara pelaksanaannya hanya apabila dilaksanakan dengan mengacu pada suatu landasan yang kokoh. Sebab itu, sebelum melaksanakan pendidikan, para pendidik perlu terlebih dahulu memperkokoh landasan pendidikannya. Mengingat hakikat pendidikan adalah humanisasi , yaitu upaya memanusiakan manusia, maka para pendidik perlu memahami hakikat manusia sebagai salah satu landasannya. Konsep hakikat manusia yang dianut pendidik akan berimplikasi terhadap konsep dan praktek pendidikannya. Ada dua alasan mengapa para pendidik perlu memiliki landasan filosofis pendidikan. Pertama, karena pendidikan bersifat normatif maka dalam rangka pendidikan diperlukan asumsi atau sesuatu titik tolak yang bersifat normatif pula. Asumsi-asumsi pendidikan yang bersifat normatif tersebut an