Langsung ke konten utama

Inpari 30 Ciherang Sub 1

Inpari 30 Ciherang Sub 1
Oleh : Darma Pertanian








Deskripsi Varietas Inpari 30 Ciherang Sub 1
·           Nomor seleksi IR09F436
·           Asal seleksi Ciherang/ IR64Sub1/Ciherang
·           Golongan Cere
·           Umur tanaman 111 hari setelah semai
·           Bentuk tanaman Tegak
·           Tinggi tanaman 101 cm
·           Daun bendera Tegak
·           Bentuk gabah Panjang ramping
·           Warna gabah Kuning bersih
·           Kerontokan Sedang
·           Kerebahan Sedang
·           Tekstur nasi Pulen
·           Kadar amilosa ± 22,40 %
·           Berat 1000 butir ± 27 gram
·           Rata-rata hasil 7,2 ton/ha
·           Potensi hasil 9,6 ton/ha
·           Ketahanan terhadap Hama Agak rentan terhadap Wereng Batang Cokelat biotipe 1 dan 2, Rentan terhadap Wereng Batang Cokelat biotipe  3.
·           Ketahanan terhadap Penyakit Agak rentan terhadap Hawar Daun Bakteri patotipe III, Rentan terhadap Hawar Daun Bakteri patotipe IV dan VIII
·           Anjuran tanam
·           Cocok untuk ditanam disawah irigasi dataran rendah sampai ketinggian 400 m dpl didaerah luapan sungai, cekungan dan rawan banjir lainnya dengan rendaman keseluruhan fase vegetative selama 15 hari
·           Pemulia
·           Yudhistira Nugraha, Supartopo, Nurul Hidayatun, Endang Septiningsih (IRRI), Alfaro Pamplona (IRRI), dan David J Mackill (IRRI)
·           Tahun dilepas 2012
·           SK Menteri Pertanian 2292.1/Kpts/SR.120/6/2012

Anda berminat, silahkan call / sms / wa 082197774375

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMAKNAI HARI RAYA GALUNGAN DI DESA TERUSAN MAKMUR

MEMAKNAI HARI RAYA GALUNGAN DI DESA TERUSAN MAKMUR Gededarmawan5758.blogspot.coid , Terusan Makmur - Sambut hari Raya Galungan, umat Hindu Bali rayakan persembahyangan di Pura Banjar Sari , Terusan Makmu r pada Rabu (26/12/2018). Sejak pagi masyarakat Dusun Sumber Sari khususnya berdatangan dan berkumpul bersama keluarga untuk melaksanakan beribadahan di Pura Sumber Sari yang berada di Ray 5 Rt 003 Rw 001 Desa Terusan Makmur Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas. Mereka secara bergantian melaksanakan peribadahan yang langsung dipimpin pemangku Pura Banjar Sari , Terusan Makmur . Pemangku Pura Sumber Sari mengatakan momen Galungan ini menjadi momentum penting untuk kita bersama karena dengan adanya hari raya Galungan mereka berkumpul dengan keluarganya yang berada jauh dari rumhanya . "Jadi kita tahu hari Raya Galungan itu merupakan hari kemenangan bagi darma, namun supaya darma itu betul-betul menang jadi ada tahapan-tahapan yang harus kita lakukan se...

HEGEMONI

TEORI HEGEMONI MENURUT GRAMSCI 1.      A.           Pengertian Hegemoni Istilah hegemoni berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ‘ eugemonia’. Sebagaimana yang dikemukakan   encylclopedia Britanica  dalam prakteknya di Yunani, diterapkan untuk menunjukkan dominasi posisi yang diklaim oleh negara-negara kota ( polism  atau   citystates ) secaara individual misalnya yang dilakukan opleh negara Athena dan Sparta terhadap negara-negara lain yang sejajar (Hendarto, 1993:73). Jika dikaitkan pada masa kini, pengertian hegemoni menunjukkan sebuah kepemimpinan dari suatu negara tertentu yang bukan hanya sebuah negara kota terhadap negara-negara lain yang berhubungan secara longgar maupun secara ketat terintegrasi dalam negara “pemimpin”. Dalam politik internasional dapat dilihat ketika adanya perang pengaruh pada perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Sovyet yang biasanya disebut s...

REJANG TARIAN SAKRAL UNTUK PERSEMBAHAN PARA DEWA

Musik dan tari adalah bagian yang tidak terpisahkan dari agama di desa Terusan. Tarian-tarian Bali diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu tarian pertujukan dan tarian sakral. Tari pertunjukan (bebalihan) adalah tarian yang umumnya dimainkan/dipentaskan untuk hiburan, sementara tari sakral (wali) merupakan tarian yang hanya dapat dimainkan untuk mengiringi upacara keagamaan tertentu. Ada beragam jenis tari pertunjukan seperti: tari lebah, tari perang, tari untuk mencari pasangan, tari penyambutan tamu, dan lain sebagainya; sementara, tari sakral seperti: tari pendet, rejang dewa, Sanghyang, topeng, dan lain sebagainya. Pada zaman Bali Kuno bisa dikategorikan menjadi dua transformasi: (1) lewat guru-guru tua yang memberikan pelajaran secara personal; (2) kateori yang berbau gaib, yakni transformasi ketika seorang penari hanya bertindak sebagai medium. Kategori ini sering ditemu pada penari-penari suci atau yang belum akil balik. Mereka mengalami proses kerawuhan – suatu ecstay, ...