Langsung ke konten utama

Pura Dalem Puri Terusan Makmur






Pura ini terletak jauh di selatan Pura Penataran Agung. Di pura ini distanakan Bhatari Durga. Dahulu pura ini disebut Pura Dalem Kedewatan. Umat Hindu seusai mengadakan Upakara Pitra Yadnya, yaitu ngaben dan Memukur atau Ngeroras biasanya ke pura ini untuk mendak dan Nuntun Sang Pitara untuk distanakan di Sanggah atau Pemerajan masing-masing.
Di sebelah Pura Dalem Puri terdapat suatu tanah lapang yang agak luas yang disebut Tegal Penangsaran, ditunggui sebuah Pelinggih Tugu kecil di sebelah timur. Piodalan di pura ini pada hari Buda Keliwon Ugu khusus untuk Desa Terusan Makmur Blok A Kanan didalsanakan pada hari Buda Cemeng Ukir. Kenapa demikian menurut para sesepuh desa pada dahulu setiap di adakan pada hari Buda Kliwon Ugu selalu terjadi hujan walaupun dalam kondisi normal cuaca cerah. maka dengan itu lah sesepuh desa berunding antara masyarakat, adat, sesepuh desa sepakat hari pelaksaannya di pindah pada hari Buda Cemeng ukir. dengan tidak mengurani sarana dan prasarana yang digunakan.
S edang setiap tahun pada sasih Kepitu penanggal 1, 3 atau 5 diselenggarakan upakara Yadnya Ngusaba Kepitu. Di dalam pura inilah sejarahnya Sri Jayakasunu menerima pewarah-warah atau sabda dari bhatari Durga tentang Upacara Eka Dasa Rudra, Tawur Kesanga, Galungan, Kuningan dan lain – lainnya, yaitu setelah Sri Mayadenawa dihancurkan karena tindakannya menghalang-halangi masyarakat melakukan ibadah agamanya ke Pura Besakih.
Alamat : Desa Terusan Makmur Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah.
Sumber :
dokumentasi : I Nyoman Selom
Naskah I Gede Darmawan

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HEGEMONI

TEORI HEGEMONI MENURUT GRAMSCI 1.      A.           Pengertian Hegemoni Istilah hegemoni berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ‘ eugemonia’. Sebagaimana yang dikemukakan   encylclopedia Britanica  dalam prakteknya di Yunani, diterapkan untuk menunjukkan dominasi posisi yang diklaim oleh negara-negara kota ( polism  atau   citystates ) secaara individual misalnya yang dilakukan opleh negara Athena dan Sparta terhadap negara-negara lain yang sejajar (Hendarto, 1993:73). Jika dikaitkan pada masa kini, pengertian hegemoni menunjukkan sebuah kepemimpinan dari suatu negara tertentu yang bukan hanya sebuah negara kota terhadap negara-negara lain yang berhubungan secara longgar maupun secara ketat terintegrasi dalam negara “pemimpin”. Dalam politik internasional dapat dilihat ketika adanya perang pengaruh pada perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Sovyet yang biasanya disebut s...

DEWATA NAWA SANGA

Dewata Nawa Sanga, 9 Dewa Peguasa Mata Angin 1. Definisi Dewata Nawasanga adalah sembilan dewa atau manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang menjaga atau menguasai sembilan penjuru mata angin. Sembilan dewa itu adalah Dewa Wisnu, Sambhu, Iswara, Maheswara, Brahma, Rudra, Mahadewa, Sangkara, dan Siwa. 2. Penjelasan Tentang Atribut Dewata Nawasanga a. Dewa Wisnu Arah : Utara/Uttara Pura : Batur Aksara : Ang Senjata : Cakra Warna : Hitam Urip : 4 Panca Wara : Wage Sapta Wara : Soma Sakti : Dewi Sri Wahana : Garuda Fungsi : Pemelihara b. Dewa Sambhu Arah : Timur Laut/Airsanya Pura : Besakih Aksara : Wang Senjata : Trisula Warna : Biru/Abu-Abu Urip : 6 Panca Wara : Sapta Wara : Sukra Sakti : Dewi Mahadewi Wahana : Wilmana c. Dewa Iswara Arah : Timur/Purwa Pura : Lempuyang Aksara : Sang Senjata : Bajra Warna : Putih Urip : 5 Panca Wara : Umanis Sapta Wara : Redite Sakti : Dewi Uma Wahana : Gajah Putih d. Dewa ...

tri kaya parisudha

  Tri Kaya Parisudha A.   Pengertian Tri Kaya Parisudha                                Tri Kaya Parisudha   berasal dari bahasa sanskerta, yang tetdiri dari   Tri artinya tiga, Kaya artinya perilaku atau perbuatan, dan Parisudha artinya baik, bersih, suci atau disucikan. Jadi Tri Kaya Parisudha adalah tiga perilaku manusia berupa pikiran, perkatan, dan perbuatan yang harus disucikan.Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan yang disucikan dimaksudkan perilaku manusia yang baik atau perilaku manusia itu tidak boleh dikotori dengan perilaku yang tidak baik. Ketiga perilaku   yaitu berpikir, berkata dan berbuat yang baik harus selalu dijadikan pedoman khususnya bagi umat Hindu dan bagi manusia pada umumnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari,sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungann...